Throttle Body Motor Mulai Rusak? Kenali Tandanya Sebelum Parah

Throttle Body adalah salah satu komponen dalam sistem injeksi sepeda motor. Ketika komponen ini mulai menunjukkan gejala kerusakan, performa kendaraan Anda bisa langsung terdampak.  Throttle body sebagai “pintu” yang mengatur seberapa banyak udara yang masuk ke dalam mesin. Pada motor karburator, fungsinya mirip dengan skep atau katup gas yang diatur oleh kabel. Bedanya, pada sistem injeksi (PGM-FI) Honda, throttle body bekerja secara elektronik.

Komponen ini dilengkapi dengan sensor (seperti Throttle Position Sensor/TPS dan Map Sensor) yang memberi sinyal ke ECU (komputer mesin). ECU kemudian menentukan pasokan bahan bakar yang tepat. Jika “pintu” ini atau sensornya rusak, kerja sama antara udara dan bahan bakar menjadi kacau, yang berujung pada berbagai masalah performa.

Tanda-Tanda Throttle Body Motor Mulai Rusak

Berikut adalah beberapa gejala yang sering muncul ketika throttle body atau sensornya mulai mengalami gangguan:

1. Akselerasi Tersendat atau Ngempos
   Ini adalah gejala paling umum. Saat Anda memutar grip gas, motor terasa tidak responsif, seperti mau jalan tapi tertahan, atau bahkan tersendat-sendat. Hal ini terjadi karena sinyal posisi throttle yang tidak akurat dikirim ke ECU, sehingga pembakaran menjadi tidak optimal.
2. Putaran Mesin Stasioner (Idle) Tidak Stabil
   Saat mesin hidup dalam kondisi netral atau lampu merah, putaran mesin naik-turun tidak menentu (ombak). Bahkan, mesin bisa mati tiba-tiba. Throttle body yang kotor atau sensornya error membuat ECU sulit menjaga putaran idle yang stabil.
3. Mesin Sulit Dihidupkan
   Anda perlu beberapa kali starter atau memutar gas untuk menyalakan mesin. Kerusakan pada sensor membuat ECU kebingungan menentukan komposisi bahan bakar dan udara saat start, sehingga proses pembakaran awal tidak terjadi dengan baik.
4. Lampu Indikator Mesin (MIL) Menyala
   Motor Honda modern memiliki sistem diagnostik onboard. Jika ECU mendeteksi gangguan sinyal dari sensor di throttle body, lampu peringatan berbentuk mesin (Check Engine) di speedometer akan menyala sebagai tanda ada masalah.
5. Borosan Bahan Bakar
   Karena komposisi bahan bakar dan udara tidak lagi ideal, konsumsi BBM bisa menjadi lebih boros dari biasanya. Pembakaran yang tidak sempurna membuat bahan bakar terbuang percuma.

Tips dan Saran Penanganan

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, berikut langkah yang bisa diambil:

• Bersihkan Throttle Body: Seringkali, masalah berasal dari kotoran dan kerak yang menempel di dalam throttle body dan katupnya. Bersihkan secara rutin setiap 8.000 – 10.000 km menggunakan Throttle body cleaner yang aman untuk komponen Throttle body. Lakukan dengan hati-hati.
• Gunakan Bahan Bakar Berkualitas: Gunakan BBM beroktan tinggi dan bersih untuk meminimalisir timbunan kerak.
• Lakukan Reset ECU: Setelah membersihkan atau mengganti throttle body, reset ECU (disebut juga belajar ulang) seringkali diperlukan. Proses ini memungkinkan ECU untuk menyesuaikan diri dengan kondisi throttle body yang baru. Cara reset bisa bervariasi untuk setiap model motor, konsultasikan dengan mekanik.
• Bawa ke Bengkel Resmi Ahass: Jika gejala berlanjut setelah dibersihkan, kemungkinan ada kerusakan pada sensor TPS atau komponen internal lainnya. Diagnosa menggunakan alat scanner di bengkel diperlukan untuk memastikan kerusakan dan mengganti komponen yang bermasalah.

Throttle body yang rusak pada motor dapat ditandai dengan akselerasi tersendat, idle tidak stabil, mesin sulit hidup, hingga lampu check engine yang menyala. Sebagian besar masalah diawali oleh throttle body yang kotor. Perawatan rutin dengan membersihkannya dapat mencegah banyak masalah. Namun, untuk kerusakan yang lebih serius pada komponen elektroniknya, pemeriksaan dan perbaikan oleh ahli di bengkel Resmi Ahass adalah solusi terbaik.

Cara Pemesanan Barang: Klik barang yang anda inginkan. Di halaman berikutnya, klik tombol "Beli Sekarang" dan ikuti petunjuk selanjutnya.