Saya pribadi sudah naksir motor ini sejak akhir 2013. Dengan berbagai pertimbangan dan info tentang lamanya waktu indent, membuat saya berniat untuk beli bekas. Tapi herannya setiap motor PCX bekas itu tidak juga mudah untuk didapat karena peminat versus stok barang baru atau bekas sama saja banyaknya. Ternyata th 2014 PCX hadir dengan model baru dan full LED light. Saya akhirnya memutuskan untuk beli baru karena LED lebih hemat energi dan lebih cantik.
Karena kesibukan dll, saya baru menyempatkan indent bulan Februari 2015. Proses yg lumayan lama menunggu akhirnya Juni 2015 PCX Hitam saya terkirim ke rumah. Motor matic gambot ini memang luar biasa. Istri saya yang sehari2 pake mobil, sampe ikutan jatuh hati naik PCX. Jok yang lapang membuat saya (tinggi 180cm) dan istri (tinggi 167cm) nyaman berboncengan berdua. Tarikan yang spontan tapi tetap lembut khas Honda, jadi andalan. Banyak pengendara lain yang tidak menyangka tarikan gambot ini begitu dahsyat. Sudah saya bandingkan dengan skutik gambot saingan yang lagi rame, beda jauh. PCX lebih responsif. Untuk urusan double disc brake atau ABS, ngga terlalu penting buat saya. Ini kan bukan motor balap. Semoga versi 2016 ada yang double disc.
Konsumsi bensin motor saya tertera saat ini 40,2km/liter. Beberapa teman pengguna skutik pun ngga percaya motor sebesar ini dengan cc 150 bisa mencapai 40.2km/liter. Jelas teknologi honda FI memang bukan main-main.
Untuk desain body, maap aja....Honda PCX 2015 jauh lebih cantik dan ngga maksa. Model 2013 pun masih belum ketinggalan. Memang harga relatif mahal untuk skutik gambot import ini, tapi harga bekasnya....ck ck ck masih tetap tinggi dan dapat dijual dengan cepat.
Sayang Honda cengkareng sudah membatasi pemesanan PCX ini. Walaupun ada skutik gambot saigan yang lebih laku karena manufaktur lokal dan harga yang 12 juta lebih murah, saat sudah test drive, jelas mengapa Honda PCX lebih mantap.
Penantian 2 tahun sampai unit jadi milik, sepadan. Honda PCX tetap paling baik
Alhamdulilla untung aku belinya nmax.